Kamis, 04 Agustus 2011 11.50
"Untuk pakaian, baju terbaru lebih baik, namun untuk persahabatan, teman terlama yang lebih baik."
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Ho Young pernah mengutip suatu pepatah,
“Untuk pakaian, baju terbaru lebih baik, namun untuk persahabatan, teman terlama yang lebih baik." Hal ini menyangkut mengenai hubungan persahabatan Indonesia dengan Korea Selatan mengingat hubungan yang sudah terjalin sejak tahun 1973. Ya, Indonesia adalah teman lama yang belakangan ini punya banyak kerja sama dengan Korea Selatan. Mulai dari kerja sama dibidang ekonomi, politik, pertahanan, industri, pendidikan, pariwisata dan khususnya budaya.
Baru-baru ini pada pertengahan bulan Oktober 2010 yang lalu, Korea Selatan dan Indonesia memanfaatkan jalur budaya untuk mempererat kerja sama ekonomi kedua negara. Korea Indonesia Friendship Festival (KIFF) merupakan festival persahabatan Korea Selatan dan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bersama diantara kedua negara melalui pertukaran budaya dan konser/pertunjukan bertema persahabatan dan harmoni. Festival yang dihadiri oleh tamu-tamu penting dari berbagai negara khususnya Indonesia dan Korea Selatan ini dimulai pada tanggal 11 Oktober dan berakhir pada 16 Oktober 2010. Pada acara ini, tamu undangan disuguhi oleh budaya-budaya yang berbeda dari kedua negara. Misalnya, pertunjukan tari tradisional Indonesia dan hiburan musik yang juga berbeda dari masing-masing negara. Adanya KIFF ini menunjukkan betapa kuatnya persahabatan yang terjalin diantara kedua negara. KIFF menjadi salah satu ajang untuk mengenal kebudayaan satu sama lain.
Tidak hanya itu, adanya Pekan Promosi Budaya Indonesia di Korea Selatan yang berlangsung pada 21 September sampai 1 Oktober 2009 sudah terlebih dahulu menjadi ajang promosi kebudayaan Indonesia di negeri ginseng ini. Sejumlah barang-barang kerajinan Indonesia pun dipamerkan dan kesenian Indonesia pun diperkenalkan. Angklung dan Poco-poco merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang diperkenalkan kepada 100 mahasiswa dan mahasiswi Korea Selatan yang mengikuti Pekan Promosi Budaya ini.
Dua kebudayaan nan unik inilah yang mempersatukan Indonesia dan Korea Selatan. Hubungan persahabatan yang telah terjalin sekian lama semakin erat dengan adanya berbagai acara pengenalan kebudayaan, baik oleh Indonesia maupun Korea Selatan sendiri.
Tak sebatas itu saja, pengenalan kebudayaan masing-masing negara terus berlanjut. Pada 14 November 2009 yang lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Indonesia 2009 yang mengangkat tema “Kebudayaan Indonesia”. Perlombaan ini diikuti oleh 21 pelajar Korea dari berbagai universitas di Korea Selatan. Sang juara dari perlombaan itu, yakni Park Kyoung berhak mengikuti paket belajar seni budaya Indonesia di Saung Angklung Udjo, Bandung selama satu minggu pada bulan Desember 2009. Kegiatan tahunan yang diadakan oleh pihak KBRI di Seoul itu bertujuan untuk lebih memperkenalkan bahasa dan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan sekaligus memperat hubungan yang telah terjalin baik selama ini. Keantusiasan para peserta, yakni mahasiswa dari berbagai universitas di Korea Selatan ini menjadi bukti betapa eratnya persahabatan diantara kedua negara untuk dapat saling mengenal satu sama lain.
Hubungan internasional tidak hanya berhenti disitu saja, karena hubungan persahabatan itu berjalan disegala jenis bidang. Pendidikan misalnya. Dalam bidang pendidikan ini, pemerintah Korea Selatan dan Indonesia bekerja sama dalam bentuk beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar ke Korea Selatan, begitupun sebaliknya. Banyaknya program beasiswa yang ditawarkan baik dari lembaga dan universitas Korea Selatan maupun pihak KBRI sendiri membuka peluang bagi orang Indonesia untuk meneruskan studi mereka ke Korea Selatan.
Mahasiswa dari Korea Selatan pun tak jarang melakukan pertukaran mahasiswa dengan Indonesia. Para mahasiswa Korea Selatan itu biasanya mengikuti jurusan sastra Indonesia di universitas-universitas ternama di Indonesia. Untuk jurusan sastra Indonesia sendiri sudah banyak kita temukan di universitas-universitas Korea Selatan. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Korea Selatan, terutama mahasiswa Korea Selatan tertarik untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Indonesia.
Begitupun dengan masyarakat Indonesia. Kebudayaan Korea Selatan yang diperkenalkan melalui hiburan, baik berupa musik, drama, film dan lainnya juga diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan para remaja. Sehingga tidak heran, banyak dijumpai remaja dan mahasiswa yang ingin mengetahui lebih banyak tentang negeri ginseng dan berkeinginan untuk dapat mencicipi studi di Korea. Hallyu wave yang tengah merambah di Indonesia, menyebabkan cepatnya kebudayaan Korea Selatan dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri. Korea Selatan pun menjadi tujuan pariwisata bagi masyarakat Indonesia yang jatuh cinta pada keindahan kotanya. Indonesia pun tak kalah menjadi sasaran utama bagi masyarakat Korea Selatan untuk berlibur menikmati pemandangan alam nan eksotis.
Begitulah hubungan persahabatan itu berlangsung sampai detik ini. Tidak hanya melalui kerja sama dibidang industri, pertahanan ataupun ekonomi, tapi melalui kebudayaan, pendidikan dan pariwisata pun menjadi penyokong eratnya persahabatan kedua negara yang unik ini. Tidak salah pepatah yang diungkapkan oleh Duta Besar Korea Selatan, Kim Ho Young bahwa “Untuk pakaian, baju terbaru lebih baik, namun untuk persahabatan, teman terlama yang lebih baik." Semoga hubungan internasional dan persahabatan Indonesia dan Korea Selatan ini dapat terus berlanjut disegala bidang.
Label: Seuntai kisah untuk dikenang