Senin, 02 Mei 2011 02.12
Persiapan Perpisahan oleh Panitia Dekorasi [Part 2]
Surat dispen mulai berdatangan ke kelas kami pada jam istirahat pertama. Kami bergegas keluar ruang kelas dan berkumpul dihalaman depan (didepan ruang religi). Disana kami mulai menempel kertas spectra sebagai latar di papan triplek yang sebelumnya telah dicat.
Setelah itu kami beristirahat beberapa waktu. Kemudian sang koordinator meminta kami untuk berkumpul diruang mipa (di depan ruang lab biologi dan kimia). Didepan kami sudah ada kertas spectra dengan bermacam macam warna. Karena tema yang akan kami angkat adalah perkotaan, maka kami akan mendesign, merancang dan membuat perkotaan dengan warna warni kertas spectra itu.
Semua mencoba menggambar bangunan-bangunan yang kami bisa, beberapa orang ada yang mengelem dan menggunting kertas kertas itu. Beberapa bangunan yang telah kami buat, setelah dilihat lihat ternyata sedikit aneh, lucu dan unik. Selama bekerja membuat bangunan itu, beberapa diantara kami ada yang menghibur diri dengan bernyanyi. Mereka adalah mb Ine, mb Ipi, mb Arum, dan mb Agis. Sementara kami, Hilza, kak Arbai, kak Yosua dan bang Jo hanya bisa berdecak melihat mereka.
Terkadang mereka menyanyikan lagu-lagu Korea dengan nada yang melenceng ntah kemana, ditambah kata-kata yang tak karuan tak bisa dimengerti. Kami pikir, kami tidak memerlukan mp3, atau radio untuk refreshing karena kami telah memiliki radio alami sendiri. Wkwkwkwkwk.
Kembali ke pekerjaan. Membuat bangunan ternyata tak semudah yang kami kira, kami harus mencari ide-ide bangunan apa saja yang cocok akan kami buat. Setelah berpikir sekian lama, kami pun membuat bangunan-bangunan “megah nan elok”, dan “unik”. Mulai dari bangunan yang terlihat sepele namun unik tak tertandingi, kami membuat “VIP GARDENIA” ,”RUMAH MAKAN AGAM”, “KASTIL”, “GEREJA”, “MASJID” di teruskan dengan bangunan megah bernama “MENARA EIFEL”.
Dengan otak yang jenius berlandaskan pemikiran seni, kami menghasilkan bangunan bangunan yang indah. YEAY~!! Beruntung kami adalah orang-orang yang kreatif (^^v) =P ,jadi kami dapat membuat properti mobil, balon udara, helikopter dan lain lain.
Bangunan bangunan yang kami buat tidak terlepas dari contoh yang kami ambil dari mbah google dan juga game (?). Yaaaa.. kak Arbai dan kak Yosua yang saat itu tengah bermain game, mendapatkan wangsit untuk menggambar beberapa bangunan yang mereka lihat dan kemudian tiru dari bangunan yang ada di game itu. Betapa hebatnya ide mereka (?).
Anak-anak dekorasi ternyata mempunyai keahlian yang berbeda-beda, seperti mb Agis dan mb Ipi yang jago membuat properti, kak Yosua yang dapat merancang bangunan, mb Ine dan mb Arum yang jago menghias dan mempercantik penampilan gedung-gedung itu.
Waktu terus berlanjut, tawa tak pernah berhenti, dan lagu pun tak bosan dinyanyikan. Bang Jo yang dari tadi diam, ternyata menyendiri merancang bangunan nya sendiri. Setelah bangunan itu selesai ia buat, dia memperlihatkan nya pada kami. Setelah ditanya itu bangunan apa, dia hanya menjawab “apa aja boleh.” --______--
Menurut kami bangunan yang dibuat oleh bang Jo terlihat seperti model rumah yang ada pada acara “BEDAH RUMAH”. LoL Tapi bagi kami sebagai anak dekorasi, menjawab “bisa nih bisa. Semuanya adalah seni” .
Ya, bagi kami.. semuanya adalah seni. Dan apapun itu, kami akan mengatakan “bisa”. Prinsip kami dimulai dari sini.
Tiba-tiba, sang “cleaning service” datang menghampiri kami. Sepertinya kami akan diusir, pikir kami. Benar saja, itu sudah lewat dari jam 4 bahkan hampir setengah 5, itu sudah saatnya bagi para siswa untuk pulang dan waktunya “cleaning service” bekerja. Tapi karena kami adalah panitia dekorasi, dan pekerjaan kami masih menumpuk sementara kami diburu waktu, kami pun harus memanfaatkan waktu yang kami punya.
“Nanti aja pak, dibersihin nya.” Pinta kami.
“ya saya mau pulang, nanti yang mau nyapu siapa ?? kalau besok pagi kotor bisa di marahin kepala sekolah saya.” Jawab nya.
“nanti kami yang bersihin.”
“terus siapa yang mau tanggung jawab ??” tanya nya.
Dengan kompak tangan, mata dan mulut kami menyebut nama sang koordinator yang tidak lain adalah mb Ine. Sepertinya sang “cleaning service” terlihat puas dan yakin dengan kami. Jadi dia hanya menjawab, “ya udah. Sapu nya tak tinggal disini ya.” Dia pun meletakkan sapu dipojsok ruang dan pergi meninggalkan kami.
Pekerjaan terus dilanjutkan. Sudah banyak gedung-gedung yang kami buat. Bermacam macam warnanya, berbagai jenis bentuknya. Semua orang terlihat puas dengan pekerjaan yang kami selesaikan ini.
Waktu hampir jam setengah 6, kami sudah merasa cukup lelah. Jadi kami menyudahi pekerjaan hari ini. Semua orang membereskan perlengkapan, dan membersihkan sampah-sampah yang telah kami buat dari hasil menggunting spectra. Setelah itu, kami mulai menyapu ruang tersebut. Setelah dirasa bersih. Kami menuju halaman depan untuk meletakkan papan triplek yang telah kami tempel dengan spectra ke samping ruang multimedia. Kami pikir di tempat itu, papan triplek akan aman dan nyaman.
Selesainya membereskan papan triplek kami pun memutuskan untuk pulang karena waktu juga menunjukkan pukul setengah 6 dan kami takut nanti “Cak Sodri” akan marah jika kami terlalu sore pulang. Dia bisa saja marah karena kami yang belum pulang sambil mengangkat celuritnya. Hehehe~ . Jadi, kami pun mulai keluar gedung. Mb Arum dan kak Yosua sudah pulang duluan. Sementara mb Agis, mb Ipi menemani kami (kak Arbai, mb Ine dan Hilza) dapat angkot. Kalau bang Jo, dia sudah pergi dari tadi.. -----______----- . Kami bisa memaklumi nya, karena dia juga adalah bagian dari band yang akan menjadi pengisi acara di perpisahan nanti. Jadi dia sudah pergi untuk berlatih band bersama yang lain.
Setelah penantian yang cukup lama, kami pun mendapatkan angkot. Sementara mb Ipi dan mb Agis menaiki motor. Dan kami pun pulang kerumah masing masing dengan rasa lelah dan lapar yang baru terasa, padahal saat kerja tadi gak kerasa loh. Selesai hari ini, berlanjut cerita di esok hari.
Label: Seuntai kisah untuk dikenang